Jumat, 24 Juli 2020

Serunya! Tugas Membayar BST

Pembayaran BST mulai dilakukan sejak bulan Mei 2020. Banyak keseruan yang terjadi saat penyaluran BST ini.
Pada awal2 persiapan, kami harus mencetak (print) Danom (Daftar Nominatif) dan Surat Pemberitahuan utk 50ribuan kpm. Bisa dibayangkan semua anggota tim satgas harus lembur sampai subuh untuk tugas ngeprint ini.
Ketika Dana BST cair dari kementerian, kami hanya punya waktu 2 minggu utk melakukan pembayaran ke 50rb orang sudah termasuk utk nge-print danom dan surat pemberitahuan.
Selagi nunggu ngeprint Danom, jadwal pembayaran juga langsung dibuat.
Ngeprintnya per desa - per desa, supaya jika malam ini 1 desa selesai di print, besok pagi langsung dilakukan pembayaran, sambil desa yg lain diprint.
Jadi , cara kerjanya seperti kejar-tayang, mana yg selesai print, besoknya langsung pembayaran. Karena waktu cuman 2 minggu, sedangkan penerimanya ada 50rb orang.
Sangat seru, malam hari semua kumpul di kantor, kerja namun penuh tawa dan canda, sesuatu yg tidak akan terlupakan.

Penyaluran BST

Seperti yang telah sy tulis sebelumnya, akibat pendemi covid-19, ekonomi hancur. Banyak masyarakat yang terdampak yang menderita akibat dari covid ini.
Ada yg usahanya bangkrut karena tidak ada pelanggannya lagi.
Ada yg terpaksa dirumahkan (bahasa yg lebih halus dari diberhentikan dari perusahaannya), akibat perusahaan mengalami kerugian.

Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyalurkan bantuan-bantuan kepada masyarakat.
Ada bantuan yang berupa natura.
Ada bantuan yang berupa Bantuan Sosial Tunai (BST).

Nah untuk BST ini tugas kantorpos untuk menyalurkannya.
Untuk provinsi Gorontalo jumlah penerima ada 50ribuan kpm (keluarga penerima manfaat).
Penyaluran BST sudah mulai dilakukan sejak Mei 2020 (Tahap-1), Juni (Tahap-2), Juli (Tahap-3).
Masing-masing kpm menerima Rp. 600rb untuk tiap Tahap.

Dampak Covid-19

Sejak Covid-19 merajalela diseantero bumi, hampir semua negara merasakan dampaknya. Semuanya ketakutan dgn virus ini. Yang tewas sampai ratusan ribu orang.
Indonesia sendiri ada puluhan ribu yang terjangkit dan ada ribuan yg meninggal.
Akhirnya di beberapa daerah di tetapkan PSBB, Pembatasan Sosial Berskala Besar, termasuk di Provinsi Gorontalo.
Namun, dampak dari PSBB lebih ganas dari virusnya. Ekonomi mati.
Pertokoan harus di tutup jam 17. 
Tidak boleh ada yg berkeliaran diluar rumah kecuali dalam situasi yg sangat mendesak.
Perbatasan ditutup, baik melalui udara, laut dan darat. Kendaraan dan orang2 yang masuk harus melalui serangkaian tes kesehatan.
Bisnis Transportasi hancur
Bisnis Perhotelan hancur
Bisnis pariwisata hancur
dan begitu banyak bisnis yg ikut terdampak dengan Covid-19 ini.
Ada jutaan orang yang tidak kena virusnya tetapi ikut merasakan dampak dari Covid-19.
Banyak karyawan yg terpaksa dirumahkan. 
Masih bersyukur perusahaan tempat sy bekerja tidak merumahkan karyawannya.

Tugas ke Kota Gorontalo

Sejak 2011 tidak pernah menulis lagi. Lebih 9 tahun, memasuki 10 tahun, banyak moment yang tidak tercatat yang besok-besok mungkin akan dilupakan.
Tapi gpp lah, dimulai dari yang sekarang saja yang terjadi secara harian, sehingga bisa menjadi reminder dan bahan renungan di kemudian hari.

Posisi sekarang ada di Kota Gorontalo, sudah sejak bulan Februari 2020. Jadi sekitar 5 bulan ini menjalani kehidupan rutinitas di Kota Gorontalo.
Banyak hal yang bisa diceritakan di blog ini. 
Di waktu senggang mudah2n bisa nulis2 walaupun cuman beberapa baris.


Mulai menulis lagi

Sudah hampir sepuluh tahun tidak menulis blog lagi. Terlalu sibuk dengan rutinitas pekerjaan.
Ini ujicoba nulis lagi dengan hp. Kalo dulu menulisnya harus pake PC dgn koneksi internet yang pas2an. Namun sekarang koneksi internet lumayan cepat dan bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dengan modal sebuah hp.
Semoga bisa mengisi waktu yang kosong, daripada melakukan hal-hal lain yang tidak jelas.

Loading

My Stats